SUBANG.WAHANANEWS.CO — International Fund for Agricultural Development (IFAD) menilai positif program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang dilaksanakan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Program ini dinilai berhasil memberdayakan pemuda pedesaan dan menjadi model yang berpotensi direplikasi di negara berkembang lainnya.
Baca Juga:
Aktifitas Gembala Berakhir Duka, Pria di Pandeglang Tewas di Kebun
Penasihat Utama Portofolio IFAD untuk Kawasan Asia dan Pasifik, Kaushik Barua mengakui program tersebut telah meningkatkan pendapatan para petani.
"Kami datang ke Subang untuk memahami kemajuan proyek ini, termasuk kontribusinya terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, keberlanjutan kehidupan, dan perkembangan sektor pertanian," ujar Kaushik, dikutip Selasa (29/4/2025).
Dia menilai, pelatihan, akses permodalan, serta peningkatan kapasitas yang diberikan dalam program YESS telah membuka banyak peluang bagi generasi muda desa. "Ini adalah model yang sangat menarik dan punya potensi besar untuk diterapkan di negara-negara lain," ujarnya.
Baca Juga:
Bulog Berhasil Serap 800 Ribu Ton Beras, Tertinggi Sepuluh Tahun Terakhir
Sementara itu Project Manager YESS Jawa Barat, Aminuddin menjelaskan, program ini telah berjalan sejak 2021 dan menjangkau lebih dari 83 ribu penerima manfaat. Berbagai pelatihan dan pendampingan telah dilakukan, mulai dari pelatihan dasar, lanjutan, hingga kemitraan.
Aminudin menyebut keberhasilan ini tak lepas dari strategi yang diterapkan. Seperti pembentukan 27 klaster usaha tani, pembentukan koperasi pemuda tani di setiap kabupaten, serta perlindungan hukum melalui SK Bupati untuk menjaga keberlanjutan program.
Adapun Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Subang Maman Firmansyah optimisme terhadap dampak program YESS.
Menurutnya, sektor pertanian di Subang selama ini didominasi oleh petani berusia lanjut. Dengan hadirnya YESS, diharapkan anak-anak muda kembali tertarik menekuni pertanian sebagai profesi yang menjanjikan.
"Subang termasuk tiga besar lumbung padi di Jawa Barat. Semoga program ini bisa membangkitkan semangat pemuda dan menumbuhkan rasa memiliki terhadap sektor pertanian," ujar Maman
Terpisah, sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyebut di tengah bonus demografi, Indonesia membutuhkan para pemuda untuk masuk menjadi petani yang berpenghasilan tinggi. Dia yakin dengan mendorong petani menjadi petani modern, akan membantu mewujudkan target Indonesia Emas 2045.
"Kuncinya ada 60 persen generasi milenial dan generasi Z. Kita harus dorong pertanian yang menguntungkan menggunakan teknologi tinggi sehingga masuk ke sektor pertanian," kata Amran.
Selanjutnya, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengungkapkan program YESS hadir untuk melakukan regenerasi petani.
Dia menegaskan, jika negara tidak menyiapkan generasi muda untuk masuk ke sektor pertanian, maka akan terjadi kekosongan pelaku usaha tani ke depan.
"Petani tua akan berkurang secara alamiah, dan tanpa regenerasi yang dirancang dengan baik, kita bisa kehilangan keberlanjutan," kata Idha.
[Redaktur: Mega Puspita]